Selasa, 20 Oktober 2015

Keindahan Pulau Peucang, Ujung Kulon


Pulau Peucang merupakan pulau yang terdapat di selat Panaitan Kabupaten Pandeglang Banten atau sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.
Pulau ini bersama Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum termasuk dalam wilayah kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sehingga tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Taman Ujung Kulon, juga berkunjung ke pulau berpasir putih ini.Dinamakan peucang mengambil nama dari sejenis siput yang sering ditemukan di pantainya. Penduduk setempat biasa menyebutnya "mata peucang". "Peucang" juga adalah istilah dalam Bahasa Sunda untuk menyebut kancil.

Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa seperti Rusa (Cervus timorensis), Banteng Jawa (Bos sundaicus), Merak Hijau (Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan biawak
Hutan Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Flora di kawasan ini di antaranya merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata). Selain itu juga ada pohon Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika aranya menjadi dewasa.
Pantai pulau ini teramat indah dengan hamparan pasir putih dengan laut hijau muda kebiru-biruan. Warna biru lautnya sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, atau snorkeling. Di pulau ini juga terdapat sebuah air terjun di Citerjun. 


 Obyek yang cukup menarik perhatian wisatawan di pulau ini adalah Karang Copong adalah nama sebuah karang mati besar yang berlubang (copong) yang terletak di bagian utara pulau. Di sini menjadi tempat favorit untuk menyelam karena keindahan dasar laut dan keanekaragam ikannya. Juga menjadi tujuan bagi wisatawan yang menyukai memancing.

Pantai Ngrenehan Gunung Kidul, Jogja

Pantai ini juga merupakan salah satu dari puluhan obyek wisata pantai yang membentang di sepanjang pesisir selatan Yogyakarta. hal yang menarik di Pantai Ngrenehan dapat dilihat dari indahnya gugusan batu karang yang berada di mulut teluk, hamparan dari pantai pasir putih, suara hempasan ombak laut selatan di dinding perbukitan batu karang, berbagai macam sajian kuliner sea food yang masih segar, sampai pemandangan aktivitas nelayan yang ada di sekitar kawasan pantai.

Lokasi Pantai Ngrenehan secara administratif masih termasuk dalam wilayah Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pulau Jawa, Indonesia.


Akses menuju Pantai Ngrenehan yang berada kurang lebih sekitar 30 km Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, atau berjarak sekitar 60 km sebelah selatan dari Kota Yogyakarta. Untuk mencapai pantai ini, Anda bisa melewati dua jalur utama.
Jalur pertama : Yogyakarta - Gading - Playen - Trowono - Pantai Ngrenehan.
Jalur kedua : Yogyakarta - Kota Wonosari - Paliyan - Trowono - Pantai Ngrenehan.
Kedua jalur ini adalah jalur utama yang biasa digunakan wisatawan ataupun masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pantai.

Transportasi yang bisa Anda gunakan untuk dapat mencapai Pantai Ngrenehan adalah menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Jika Anda menggunakan kendaraan umum, terutama kendaraan yang beroda empat, maka Anda hanya akan diantar sampai di Trowono. Kemudian dari Trowono untuk menuju lokasi pantai Anda harus menggunakan jasa ojek karena belum tersedia kendaraan umum beroda empat untuk jalur ini.

Harga tiket masuk ke Pantai Ngrenehan kurang lebih sekitar Rp 3.000. Harga tiket ini sudah termasuk biaya untuk masuk ke kawasan wisata Pantai Ngobaran karena satu jalan dengan Pantai Ngrenehan. Jadi, dengan hanya membayar Rp 3.000, wisatawan sudah bisa menikamati pesona alam dari ke dua kawasan pantai sekaligus.

Wisata Benteng Van Der Wijck, Gombong

Benteng ini adalah benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun sekitar abad ke 19. Terletak di Kota Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, kira-kira 300 m dari jalan raya Kebumen – Yogyakarta, benteng ini adalah salah satu obyek wisata menarik di Jalur Pantai Selatan. Nama Van Der Wijck sendiri berasal dari nama komandan pada saat itu yang karirnya cukup cemerlang dalam membungkam perlawanan rakyat Aceh. Pada awal didirikan, benteng ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius) dari nama salah seorang Jenderal Belanda Frans David Cochius (1787-1876) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan Kedu). Dengan luas mencapai 3606 m2 dan tinggi 9,67 m, warna merah yang mendominasi menjadikan benteng ini tampak mencolok dibanding bangunan-bangunan kuno di sekelilingnya.

Benteng ini memiliki 16 barak dengan ukuran 7,5 x 11 m2. Kompleks bangunan di sekitar Benteng Van der Wicjk adalah barak militer yang awalnya digunakan untuk meredam kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro. Karena kehebatan beliau yang juga didukung pemimpin-pemimpin lokal di selatan Jawa, Belanda menerapkan taktik benteng stelsel yaitu pembangunan benteng di lokasi yang sudah dikuasainya. Tujuannya jelas, untuk memperkuat pertahanan sekaligus mempersempit ruang gerak musuh, terutama di karesidenan Kedu Selatan. Benteng ini didirikan atas prakarsa Jenderal Van den Bosch. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks benteng ini menjadi tempat pelatihan prajurit PETA.
Kini, kompleks benteng ini menjadi Sekolah Calon Tamtama dan barak militer TNI AD. Ada pula bangunan yang difungsikan sebagai hotel dan ruangan serba guna. Namun bukan hanya itu saja, benteng ini juga menjadi obyek wisata andalan daerah Gombong dan sekitarnya. Tak Cuma sekedar benteng tua, kini pihak pengelola juga melengkapi obyek wisata ini dengan taman bermain anak seperti kincir putar, perahu angsa, mobil-mobilan dll. Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan kereta mini yang mengangkut pengunjung dari pintu gerbang utama menuju benteng yang memang jaraknya agak jauh. Ada pula patung dinosaurus raksasa yang pastinya membuat anak-anak menjadi senang dan gembira. Tak ketinggalan warung-warung makan yang beragam menambah semarak obyek wisata Benteng Van der Wijck.

Namun, yang paling unik sebenarnya adalah adanya kereta mini persis di atas benteng. Dengan kereta ini pengunjung bisa mengelilingi benteng dan menikmati pemandangan dari atas benteng. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia dimana pengunjung bisa menaiki kereta di atas benteng. Dari atas benteng pengunjung bisa menyaksikan prajurit yang tengah berlatih di lapangan tak jauh dari kompleks benteng. Cukup membayar tiket Rp 5000 per orang, pengunjung bisa menaiki kereta mini selama kira-kira 15 menit. Meskipun pemandangan sekitar tidak spektakuler, namun sensasi menaiki kereta di atas benteng hanya bisa Anda dapatkan disini.

Selain kereta di atas benteng, pengunjung juga bisa melihat-lihat ruangan-ruangan dalam benteng. Ruangan-ruangan itu dulunya berfungsi sebagai barak militer, pos jaga, dan kantor. Ada pula ruangan yang khusus berisi foto-foto benteng jaman dulu, sebelum dipugar, dan sesudah dipugar.
 


Senin, 19 Oktober 2015

Wisata Bawah Laut "Bunaken"


Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua (Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
Sayang sekali akibat nama besarnya, banyak orang Indonesia yang bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di Tanah Lumimuut, merasa telah mengenal dan tahu tentang Bunaken, bicara tentang Taman Nasional Bunaken, berarti berbicara tentang International Heritage and a miracle of Bunaken. Banyak peneliti dari luar negeri sangat menyayangkan kesalahan informasi dari Indonesia. Bunaken lebih daripada sekedar tahu dalam buku, Bunaken adalah pengalaman menyelam.

Snorkel dan Diving di Bunaken
Ada banyak tempat persewaan alat snorkel dan diving di Bunaken, harga mulai dari Rp 150 ribu per orang per hari. Rata-rata, harga penyewaan alat sudah fixed dan berlaku sama di berbagai tempat penyewaan di Bunaken. Sebagai gambaran, dengan Rp 150 ribu Anda akan mendapatkan peralaan snorkel seperti masker, sepatu katak, dan wetsuit.Untuk mengambil foto-foto di bawah laut, Anda juga dapat membayar sebesar Rp 350 ribu. Untuk mendapatkan pemandu snorkel, Anda akan dikenai biaya yang sama besarnya dengan biaya sewa peralatan snorkel. Jika Anda belum pernah atau belum terbiasa menyelam (diving), maka pemandu akan siap mengajari Anda teknik-teknik menyelam.


Aktifitas Lain Wisata Bunaken 
Sebenarnya, hanya dengan berjalan kaki mengelilingi pantai di Bunaken saja sudah menjadi pengalaman yang menarik. Sebab, tempat wisata di Manado ini memang memiliki panorama pantai yang indah. Air lautnya yang kehijauan, panorama alam sekitar laut di Bunaken akan meninggalkan kesan yang kuat bagi Anda. Jika Anda suka jalan-jalan mengarungi lautan Bunaken, maka Anda dapat menaiki Katamaran, yaitu sebuah kapal berkaca yang disewakan di lepas pantai Pulau Bunaken.
Katamaran ini berdinding kaca, dengan demikian Anda dapat menikmati keindahan bawah laut Bunaken. Selain Katamaran, ada juga kapal selam Blue Banter yang hanya akan beroperasi saat air laut pasang. Tentu saja, Anda harus merogoh kocek yang cukup banyak untuk dapat mengambil pengalaman wisata bahari ini. Namun, nikmatnya akan sepadan dengan biayanya! Kegiatan wisata yang demikian juga dapat Anda temui di tempat wisata Pulau Siladen di Manado.

Danau Sentani

Danau Sentani merupakan danau terbesar di Papua. Danau seluas 9.360 hektar ini terbentang antara Kota Jayapuran dan Kabupaten Jayapura dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Kawasan Danau Sentani sendiri berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cycloops. Dari Jayapura berjarak sekitar 50 km.
Kata “sentani” disebut pertama kali oleh Pendeta BL Bin pada tahun 1898 dan mempunyai arti di sini kami tinggal dengan damai. Danau Sentani merupakan danau vulkanik. Sumber air Danau Sentani berasal dari 14 sungai besar dan kecil dengan satu muara sungai yaitu Jaifuri Puay. Dasar perairan Danau Sentani terdiri dari substrat lumpur berpasir (humus).
Wilayah perairan Danau Sentani mempunyai kedalaman yang berbeda-beda dengan kedalaman rata-rata sekitar 24,5 m. Di wilayah barat yaitu Doyo Lama dan Boroway, kedalamannya sangat curam. Di sebelah timur dan tengah yaitu Puay dan Simporo, kedalamannya landai dan dangkal. Di wilayah perairan yang dangkal ditumbuhi oleh tanaman pandan dan sagu. Terdapat ekosistem hutan rawa yang berada di daerah Simporo dan Yoka.
Danau Sentani mempunyai kekayaan biota laut yang beragam. Masyarakat sekitar pun telah memanfaatkannya untuk budidaya ikan air tawar. Terdapat sekitar 30 spesies ikan air tawar yang menghuni perairan Danau Sentani dengan 4 species diantaranya merupakan endemik Danau Sentani yaitu ikan gabus Danau Sentani, ikan pelangi Sentani, ikan pelangi merah dan hiu gergaji.
Pemandangan sekitar danau masih sangat alami dan eksotik. Terdapat sekitar 24 kampung yang tersebar di pesisir dan pulau-pulau kecil yang berada di tengah danau. Pulau-pulau kecil tersebut berjumlah 21 buah. Kita bisa berkeliling danau menggunakan perahu wisata yang disewakan untuk menikmati keeksotisan alam Danau Sentani. Selain itu kita juga bisa berenang, memancing, menyelam, ski air dan berwisata kuliner di kawasan Danau Sentani.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Danau Sentani adalah pada bulan Juni. Hal tersebut terkait dengan diadakannya Festival Danau Sentani pada pertengahan bulan Juni setiap tahunnya. Acara tahunan tersebut diadakan untuk lebih memperkenalkan Danau Sentani baik untuk wisata lokal maupun mancanegara.

Pulau Samalona "Menikmati Keindahan di Makassar"

Samalona merupakan sebuah pulau kecil yang letaknya berada di dekat kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di sana, ada pantai berpasir putih dan lautan yang biru jernih, namanya pantai Samalona.
Pantai ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Selain dapat membuat Anda terpesona, suasananya juga dijamin dapat melepas kepenatan.
Siapapun yang pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini pasti akan langsung merasa kagum melihat keindahan Samalona. Jika aktifitas Anda selama ini sibuk dan penat dengan keramaian kota, tempat ini bisa menjadi pilihan liburan yang tepat. Selama ini Makasar identik dengan wisata Pantai Losari. Namun, pantai ini cukup ramai dan keindahannya mulai kurang alami karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sana. Menurut orang asli Makassar, Samalona adalah pantai yang paling indah di Makassar yang keindahannya melebihi Losari.
Untuk menuju ke Pantai Samalona, Anda bisa melakukan perjalanan dari dermaga di dekat Losari yang memakan waktu sekitar 40 menit. Anda juga bisa memulai perjalanan dari dermaga dekat Benteng Fort Rotterdam menggunakan kapal. Di sini, kemampuan Anda bernegosiasi akan diuji supaya memperoleh harga sewa yang murah. Biasanya perjalanan pulang pergi menggunakan kapal biayanya Rp 350 ribu.
Sekilas, Pulau Samalona hampir sama dengan Pulau Pari yang ada di Kepulauan Seribu. Bedanya, di Samalona terdapat lebih banyak bulu babi sehingga Anda harus ekstra hati-hati ketika menginjakkan kaki di perairan pantainya yang dangkal. Selain, itu air di pantai ini juga jauh lebih jernih dan bersih dibandingkan dengan Pulau Pari.

Sajian utama di Pulau Samalona adalah keindahan dunia bawah laut. Saat menyelam, Anda dapat bertemu dengan terumbu karang yang cantik dan ikan laut berwarna-warni, serta kuda laut. Airnya yang jernih pun, menambah kelokan dunia bawah lautnya.
Keindahan akan tampak lebih eksotis jika di pagi hari jika melakukan aktifitas penyelaman, penyelaman di pagi hari ini Anda akan disuguhi dengan pemandangan ikan-ikan berenang kesana-kemari bermain di antara terumbu-terumbu karang di laut.
Coba saja Anda bayangkan, di dalam air di laut lepas yang berwarna biru, garis-garis cahaya matahari terlihat jelas menyusup masuk ke dalam air. Ikan dengan berbagai corak warna bermain-main menyelinap keluar masuk terumbu karang, seakan menggoda kita untuk ikut bermain.
Dengan sesekali mengejar sekumpulan ikan untuk diikuti dan melihat ritmenya, Anda akan merasa takjub sekaligus merasa lemah, lemah karena kesunyian dalam laut. Puas menyelam, saatnya bersantai di pantainya. sambil menikmati sinar matahari pagi. Pantai di Pulau Samalon memiliki pasir putih dan sangat bersih.
Saat senja, Anda dapat menikmati tenggelamnya matahari yang sungguh menawan. Dengan pemandangan laut lepas yang luas dan tidak ramai oleh orang-orang atau toko-toko, akan membuat Anda nyaman untuk menikmati sang mentari yang perlahan tenggelam.
Anda juga bisa menyewa kapal untuk mengelilingi Pulau Samalona dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Lautnya sungguh biru dan indah, jadi siapkan kamera untuk merekam momen terbaik Anda di pulau ini.

Pesona Keindahan Pantai Watu Karung Pacitan

Kota Pacitan memang kota yang memiliki gugusan pantai selatan yang begitu indah selain di Yogyakarta. Keindahan pantai-pantai yang terdapat di balik pegunungan seperti Pantai Klayar, Pantai teleng Ria yang sudah terkenal di Pacitan ternyata masih mempunyai keesotikan pantai yang lain dan berbeda dengan pantai lainnya. Pantai Watu Karung yang kelebihanya adalah sebagai tujuan tempat olahraga surfing di Pulau Jawa dan juara dunia surfingpun pernah merasakannya disini.
 
 
Pantai Watu Karang terletak di Desa Watu Karung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Pantai Watu Karung atau warga sekitar menyebutnya dengan Pantai WK ini berada diujung perkampungan. Pantai ini terletak tidak jauh dengan Pantai Srau yang berjarak tempuh sekitar 45 menit perjalanan. Karena belum banyak yang mengetahui keberadaan pantai ini menjadikan pantai ini masih sepi dan masih terjaga kelestariannya.
Walaupun pantai ini tidak begitu luas. Keindahan Pantai Watu Karung memang sangat indah, dikejauhan terdapat pemandangan batuan karang besar yang berjejer dan sedikit dihiasi tumbuhan yang berwarna hijau. Pasir pantai yang putih bersih masih terbebas dari sampah menjadikan pemandangan yang begitu menyegarkan. Air laut yang berwarna hijau di tepian dan jernih membuat karang-karang serta biota laut yang berada diwahnya kelihatan tanpa kita harus menyelam.

Pantai yang langsung berhadapan dengan samudera hindia ini menjadikan pantai ini memiliki ombak yang begitu besar tetapi tidak sampai ke bibir pantai. Keadaan di bibir pantai ombaknya cukup landai sehingga pengunjung bisa bermain-main air di pinggiran pantai. Keadaan ombak ini menjadikan pantai ini sebagai spot tempat surfing yang paling cocok. Para pecinta olah raga surfing yang bukan hanya dari negara Indonesia saja, tetapi dari berbagai negara di dunia menjadikan Pantai Karang Watu sebagai surga surfing di Indonesia selain di Bali. Jadi jangan heran apabila waktu berkunjung disana akan menemui banyak bule yang sedang menaklukan ombak dengan papan seluncurnya. Selain aktifitas surfing, disana juga akan menemui aktifitas yang dilakukan oleh warga sekitar yaitu memancing di lautan. Tak jauh dari pantai juga ada sebuah dermaga yang dipenuhi oleh kapal-kapal nelayan dan terdapat tempat pelelangan ikan yang menwarkan hasil tangkapan para nelayan.
 

Kepulauan Raja Ampat

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Pari Manta yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.

RUTE PERJALANAN ATAU TRANSPORTASI KE RAJA AMPAT
Pada umumnya, rute yang ditempuh oleh para pengunjung atau wisatawan untuk sampai di lokasi wisata Raja Ampat adalah dengan melakukan perjalanan udara, dan menuju ke kota Sorong – Papua Barat ( Domine Edward Osok ). Di bandara ini tidak ada jalur penerbangan internasional yang bisa langsung menuju ke Domine Edward Osok. Jadi, apabila Anda yang datang dari luar negeri, Anda harus transit dulu di Jakarta, Surabaya, Denpasar atau Makasar. Dan apabila Anda ingin menempuh jalur terpendek, Anda dapat transit dulu di Ujung Pandang dan memakan waktu sekitar 5 jam 15 menit untuk sampai di kota Sorong.
Kemudian dari kota Sorong, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan taxi menuju ke palabuhan rakyat untuk menuju ke ibukota Raja Ampat ( Waisai ).  Setelah itu, perjalanan Anda akan dilanjutkan kembali dengan menggunakan transportasi Kapal Ferry atau bisa menyewa speed boat, dan disarankan  di pelabuhan ini Anda harus menyediakan perbekalan seperti air mineral, makanan instan dan lain sebagainya. karena di Waisai (ibukota Raja Ampat), harga keperluan perbekalan semakin mahal. Di pelabuhan ini ada dua kapal ferry yang melayani jalur perjalanan dari Sorong ke Waisai, dan biasanya berangkat tiap pukul 14.00 WIT, kemudian kapal yang satunya akan berangkat sekitar 1 – 2 jam kemudian. Perjalanan akan memakan waktu 4 – 5 jam untuk sampai di pelabuhan Waisai.
Akan tetapi bagi Anda yang mempunyai keinginan menyewa speedboat, waktu yang sangat ideal untuk menyeberang adalah sebelum air laut naik, yang biasanya di akibat gelumbang pasang atau sekitar sebelum pukul 12.00 WIT. Hal ini dilakukan karena dikuatirkan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena besar speedboat lebih kecil daripada Kapal, sehingga sangat mudah terguncang oleh ombak. Kemudian yang menjadi catatan bagi Anda adalah patuhilah instruksi dari Nahkoda kapal apabila menginstruksikan menunda perjalanan menuju ke pelabuhan Waisai karena cuaca buruk, gelombang pasang atau masalah lainya. Memang agak rumit sekali rute perjalanan ke Raja Ampat. Akan tetapi, kedepan pemerintah setempat akan mengembangkan bandar udara di Waisai ( Bandar Udara Marinda ), yang nantinya bisa mempermudah akses ke Raja Ampat.
Setelah sampai di pelabuhan Waisai, perjalanan dilanjutkan untuk ke kota dimana Anda dapat dengan mudah mencari penginapan disana. Akan tetapi sebelumnya harus mendatangi kantor Depbudpar setempat, untuk membayar biaya konservasi yang wajib dikenakan bagi setiap wisatawan yang mengunjungi ke wilayah Raja Ampat. Setelah itu baru Anda dapat mencari tempat penginapan.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Nuansa Keindahan Pantai Tanjung Tinggi

Pantai Tanjung Tinggi berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. Terletak di sebelah utara pulau Belitung, jaraknya 37 km dari pusat kota Tanjung pandan. Tanjung tinggi adalah pantai yang diapit oleh dua semenanjung, yaitu tanjung Kelayang dan tanjung Pendam. Nama tanjung tinggi diambil dari kata tanjung yang artinya semenanjung dan tinggi yang artinya pantai yang memiliki bebatuan yang tinggi. Pantai Tanjung Tinggi merupakan salah satu tempat wisata di pulau Belitung. Letaknya tidak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang dan berjarak sekitar 31 km dari kota Tanjung Pandan. Pantai ini memiliki area seluas 80 hektar, berpasir putih, dan terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung dan juga di laut di depan pantai. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah, sehingga menjadi tempat wisata ungulan di Pulau Belitung. Pantai ini berbentuk lekukan busur derajat yang dengan diameter kira-kira 100 m dengan susunan batu-batu granit yang ada di dua sisi pantai. 

Di sepanjang pantai kita akan melihat panorama pemandangan yang mengesankan dan unik dari pantai - pantai yang ada. Pasirnya putih dan airnya jernih, kita dapat berenang di karenakan kecilnya gelombang dan lambatnya arus air laut, tapi yang lebih menarik adalah sedikitnya perbedaan antara pasang naik dengan pasang surut. Tidak hanya menikmati pesona kecantikannya saja, Anda bisa melakukan berbagai macam aktivitas olahraga air di Pantai Tanjung Tinggi. Aktivitas yang bisa Anda lakukan di pantai ini yaitu, berjemur, berenang, memancing, snorkeling, menyelam, dan menyewa jetski serta menjelajah dengan kano atau perahu karet. Jika Anda melakukan penyelaman, Anda akan menjumpai berbagai jenis, bentuk dan warna spesies laut yang menghuni pantai ini beserta “rumah-rumahnya” yang terbuat dari terumbu karang. Setelah lelah melakukan berbagai aktivitas, Anda bisa beristirahat di rumah makan yang ada di sekitar pantai. Jangan lupa untuk menikmati salah satu makanan khas Belitung, Pulau Sumatera yang bisa Anda temukan di pantai ini yaitu Gangan. Gangan adalah masakan yang berupa sayur yang menggunakan kunyit sebagai bumbu utamanya, yang kemudian diolah bersama nanas muda dan kepala ikan. Gangan memiliki rasa asam-pedas yang akan menambah selera makan Anda. Disarankan bagi Anda yang ingin mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi, sebaiknya Anda menggunakan mobil pribadi atau agen tur. Mengingat transportasi umum untuk menuju pantai ini sangat sulit.